Cara Membedakan Furniture Jepara Asli dan Tiruan

Cara Membedakan Furniture Jepara Asli dan Tiruan

Nama Jepara sudah lama identik dengan kayu jati, ukiran rapi, dan ketahanan yang bikin hati tenang. Tapi di tengah banyaknya pilihan, gimana cara memastikan yang kamu beli benar-benar furniture Jepara asli. Bukan sekadar tiruan yang mirip di foto, beda di kenyataan? Tenang, panduan ini merangkum ciri, red flag, sampai pertanyaan jitu ke penjual. Di akhir, kamu juga bisa lihat cara Customin menjaga standar kualitas supaya belanjamu makin yakin.

Ciri Khas Furniture Jepara Asli

1) Material terukur, bukan sekadar “jati”

  • Umumnya memakai jati tua atau jati pilihan yang sudah kiln-dried (kadar air stabil, tidak mudah melengkung).
  • Serat kayu terlihat alami dan konsisten; jika berpola terlalu seragam seperti “print”, besar kemungkinan veneer/cetakan.

2) Konstruksi kokoh

  • Sambungan mortise–tenon atau dowel yang rapi; sekrup hanya sebagai penguat, bukan penopang utama.
  • Kaki dan rangka berproporsi, tidak ringkih untuk ukuran meja/lemari besar.

3) Ukiran berjiwa

  • Ukiran terasa hidup: kedalaman berbeda, sudut halus, tidak “tajam pabrik”.
  • Motif tradisional (daun, bunga, parang) punya ritme, tidak kaku berulang.

4) Finishing bernapas

  • Warna tidak menutup serat kayu sepenuhnya; tekstur masih terasa saat diraba.
  • Lapisan akhir rata, tidak terlalu mengilap sampai “plastik”.

Red Flags yang Patut Diwaspadai

  • Harga terlalu murah untuk jati solid & ukiran rumit. Selisih wajar itu ada, tapi kalau “jomplang”, biasanya ada yang dikompromikan.
  • Ukiran cetak (molded): semua sudut kembar identik, kedalaman sama, detail tumpul.
  • Berat tak sesuai: jati solid relatif berat. Jika lemari besar terasa sangat ringan, cek bahan rangkanya.
  • Finishing menutup pori: lapisan tebal menyamarkan cacat kayu.
  • Bau kimia menyengat: indikasi finishing berkualitas rendah atau belum curing sempurna.

Tes Singkat di Toko/Showroom

  • Ketuk permukaan: bunyi padat menandakan solid; bunyi “kosong” bisa jadi rangka tipis/panel berongga.
  • Cek bagian belakang/ bawah: kualitas asli konsisten, tidak rapi di luar—acak-acak di dalam.
  • Gerakkan laci & pintu: jalur mulus, celah kiri-kanan simetris, tidak goyah.
  • Lihat sambungan: sudut rapat, tidak ada retak halus di garis lem.

7 Pertanyaan Jitu untuk Penjual

  1. Jenis & grade kayu apa? (contoh: jati, bagian kayu, asal).
  2. Kadar air saat produksi? (stabil = umur pakai panjang).
  3. Metode sambungan utama? (mortise–tenon/dowel).
  4. Finishing apa? (natural/NC/PU, warna, lapisan).
  5. Garansi & after-sales? (jangka waktu, cakupan).
  6. Lead time & proses QC? (foto progres, inspeksi sebelum kirim).
  7. Perawatan yang disarankan? (pembersih, siklus maintenance).

Perawatan Singkat Biar Awet

  • Lap rutin dengan kain microfiber kering, hindari lembap berlebih.
  • Jauhkan dari panas langsung & sinar matahari tajam.
  • Pakai alas pada permukaan (vas, dekor, perangkat panas/dingin).
  • Re-polish ringan secara berkala sesuai saran pabrikan/workshop.

Kenapa Pilih Customin (Trusted Brand)

Di Customin, kami memosisikan diri sebagai partner, bukan sekadar penjual:

  • Transparansi spesifikasi: detail material, kadar air, metode sambungan, dan finishing tertulis jelas di invoice/brief.
  • Kurasi pengrajin Jepara: bekerja dengan tim yang terbukti presisi ukiran & konstruksinya.
  • QC berlapis: dari seleksi papan, perakitan kering (dry fit), sampai pre-shipping inspection.
  • Garansi & after-sales: penyesuaian minor, re-adjust engsel, dan bantuan perawatan.
  • Desain sesuai ruang: opsi custom untuk ukuran dan gaya, lengkap dengan gambar kerja & sampel material.

Membedakan furniture Jepara asli dari tiruan itu kombinasi antara mata tajam dan info yang tepat. Fokus pada material, konstruksi, ukiran, dan finishing, plus jangan ragu bertanya. Dengan pendekatan yang benar (dan partner yang bisa dipercaya seperti Customin), keputusan belanja jadi lebih tenang dan memuaskan.

Kembali ke blog